Desain Komunikasi Visual
DESAIN PEMODELAN
GRAFIS DARI SEGI INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
Interaksi
manusia dan komputer (bahasa Inggris: human–computer interaction, HCI) adalah
disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang
meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer
agar mudah digunakan oleh manusia. Ilmu ini berusaha menemukan cara yang paling
efisien untuk merancang pesan elektronik. Sedangkan interaksi manusia dan
komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan
oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan
masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir
yang diharapkan. Sistem harus sesuai dengan kebutuhan manusia dan dirancang
berorientasi kepada manusia sebagai pemakai.
Tujuan
utama disusunnya berbagai cara interaksi manusia & komputer adalah mempermudah
manusia dalam mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai umpan balik yang
ia perlukan selama ia bekerja pada sebuah sistem komputer. Para perancang
antarmuka manusia dan komputer berharap agar sistem komputer yang dirancangnya
dapat bersifat akrab dan ramah dengan penggunanya (user friendly). Kita butuh
Interaksi manusia komputer agar kita lebih cepat dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan serta dapat membuat waktu pengerjaannya lebih cepat dan tidak
membutuhkan banyak biaya dalam membuat suatu pekerjaan.
SEJARAH
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Sejak
jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual.
Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang
digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age),
bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian
seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih
ke tulisan, contohnya prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan
kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk
yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya seni panggung dan drama; seperti
sendratari Ramayana, seni pewayangan yang masih menjadi alat komunikasi yang
sangat efektif hingga sekarang.
Sebagai
suatu profesi, desain komunikasi visual baru berkembang sekitar tahun 1950-an.
Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu
secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman spesialis”.
Spesialis-spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi);
typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara
detil dan memberi instruksi kepada percetakan; illustrators, yang memproduksi
diagram dan sketsa dan lain-lain.
Dalam
perkembangannya, desain komunikasi visual telah melengkapi pekerjaan
dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain
majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut.Desainer komunikasi
visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi – dunia
periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan
masyarakat (public relations).
PENGERTIAN
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di
kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya
merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam
berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa
terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan
penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan
simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang
kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.
Proses
komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu
berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga
akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan
tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga
kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.
PERBEDAAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DAN SENI
MURNI
Seni Grafis
Seni grafis (dan ini paling sering
disalahartikan sama sebagai desain grafis) adalah masuk ke dalam seni murni
(fine arts). Sementara desain grafis masuk ke dalam kelompok seni terapan
(applied arts). Ada penggolongan seni menjadi seni murni dan seni terapan.
Disebut sebagai seni murni adalah jika tujuan penciptaan seni adalah untuk
semata-mata untuk kepuasan bathin dan ekspresi sang seniman semata. Sedangkan
seni terapan adalah seni yang tujuan penciptaannya adalah untuk memenuhi suatu
kebutuhan.
Seni grafis adalah cabang
seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di
atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan
karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap
salinan karya dikenal sebagai ‘impression’. Lukisan atau drawing, di sisi lain,
menciptakan karya seni orisinil yang unik.
Desain
Komunikasi Visual
Desain
Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan
kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual,
termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf
dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh
sasarannya.
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.
ELEMEN-ELEMEN DESAIN
KOMUNIKASI VISUAL
Menurut
Christine Suharto Cenadi (1999) elemen-elemen dkv diantaranya tipografi,
ilustrasi, dan simbolisme,
A.
Layout
Pengertian
layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau
bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang
diharapkan.
B.
Tipografi
Tipografi
merupakan seni memilih huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis
huruf yang tersedia, menggabungkannya denga jenis huruf yang berbeda,
menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan
memandai naskah untuk proses typesetting menggunakan ketebalan dan ukuran huruf
yang berbeda.
C.Ilustrasi
Ilustrasi
dalam karya dkv dibagi menjadi dua, ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan
atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Ilustrasi
dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif daripada tekas
(Wirya, 1999)
D.
Simbolisme
Simbolisme
sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan
bahasa yang digunakan karena sifatnya yang universal dibanding kata-kata atau
bahasa. Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo merupakan
identifikasi dari sebuah perusahaan karena logo harus mampu mencerminkan
cintar, tujuan , jenis, serta objektivitasnya agar berbeda dari yang lainnya.
E.
Warna
Warna
merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna
dan pengolahan atau penggabungan satu dengan lainnya akan dapat memberikan
suatu kesan atau image yang khas dan memiliku karakter yang unik, karena
setiap warna memiliki sifat yang berbeda-beda.
F.
Animasi
Penggunaaan
unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia akan
menimbulkan kesan tersendiri bagi yang melihatnya. Animasi sendiri dibagi
menjadi dua yaitu :
·
Animasi
dua dimensi (2D), adalah animasi yang berkesan datar (flat), baik itu karakter
maupun warnanya.
·
Animasi
tiga dimensi (3D), adalah karakter yang dibuat dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang dan adanya kesan mendalam atau berdimensi ruang.
G.
Suara
Suara
merupakan elemen pendukung yang digunakan untuk lebih menghidupkan suasana
interaksi.
Dala,
multimedia interaktif, suara dibedakan menjadi dua, yaitu suara utama dan suara
pendukung.
Suara
utama adalah suara yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung, dan
suara pendukung merupakan suara yang terdapan pada tombol-tombol
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar