Minggu, 29 Desember 2013

PELAPISAN MASYARAKAT



Lingkungan sosial  merupakan suatu wilayah untuk bersosialisasi atau berinteraksi antar masyarakat. Lingkungan sosial di suatu wilayah dengan wilayah lain tentunya berbeda karena dalam pembentukannya, lingkungan sosial ini dipengaruhi secara langsung oleh masyarakat. Perbedaan tersebut terdapat di dalam proses interaksi.

Setiap individu memiliki pandangan, gaya bersosialisasi dan gaya hidup yang berbeda-beda. Dalam prosesnya, masing-masing individu akan bersosialisasi sesuai dengan caranya dan menunjukkan gaya hidupnya terhadap masyarakat. Cara bersosialisasi ataupun pandangan sosial tersebut biasanya dilihat dari status pada setiap individu, terutama mengenai status pendidikan dan status ekonomi. Status tersebut dapat dilihat dari gaya hidup masing-masing individu. Seseorang yang memiliki status yang sama dengan orang lain dianggap sederajat atau setingkat, sedangkan yang tidak sama dianggap berbeda level atau tingkat, bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari orang tersebut. Oleh karena itu, dengan adanya perbedaan-perbedaan tersebut maka terbentuk pelapisan pada masyarakat atau disebut juga sebagai stratifikasi sosial. Hal inilah yang akan saya bahas lebih lanjut pada tulisan ini.

            Negara Indonesia ini sangatlah luas, namun dalam tulisan ini saya hanya mengambil contoh pada lingkungan sekitar saya yaitu di daerah Mustikasari RT.02/04, Kel.Mustikasari, Kec.Mustikajaya, Kota Bekasi. Hal pertama yang saya lihat adalah dari segi ekonomi masyarakat sekitar. Jumlah penduduk di daerah ini sekitar 200 keluarga. Mereka memiliki berbagai macam pekerjaan, dimulai dari PNS, pegawai swasta, wiraswasta, buruh pabrik, sampai pedagang. 

Sudah sangat jelas bahwa yang berada di kalangan atas adalah yang bekerja sebagai PNS dan pegawai swasta sedangkan kalangan bawah adalah yang berprofesi sebagai pedagang biasa. Hal ini dapat dilihat dari gaya hidupnya. Yang paling jelas adalah pada harta kekayaannya, seperti kendaraan yang digunakannya, model bangunan rumahnya, model berpakaian, dll. Seseorang yang memiliki rumah mewah, memiliki mobil, sering menggunakan pakaian bagus dan mahal dianggap berada di kalangan atas. Sedangkan yang memiliki rumah sederhana, memiliki motor ataupun bahkan yang tidak mempunya kendaraan, menggunakan pakaian yang biasa dianggap berada di kalangan bawah. Tidak hanya itu, derajat seseorang juga dilihat dari pendidikan anak-anaknya, misalnya jika seorang anak yang disekolahkan di sekolah mahal dan ternama juga dianggap berada di kalangan bawah, begitu juga sebaliknya.

Terkadang hal seperti ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial. Orang-orang yang berada di kalangan atas terkadang kurang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, terkadang mereka suka menganggap rendah orang lain. Mereka cenderung bersifat angkuh dan tidak peduli dengan orang lain. Mereka lebih bersifat individualis. Hal inilah yang terkadang dapat menjadi penyebab masalah dalam masyarakat. Namun, tidak semua orang seperti itu. Ada juga yang suka membantu terhadap orang lain. Semua ini kembali ke dalam diri masing-masing. Lalu, untuk masyarakat yang berada di kalangan bawah, mereka lebih suka bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Terkadang jika mereka datang ke rumah mewah ataupun berbicara dengan orang-orang yang berada di kalangan atas, mereka agak merasa segan ataupun merasa minder terhadap dirinya sendiri. Akibatnya, orang-orang yang berada di kalangan atas akan lebih dihormati oleh orang-orang yang berada di kalangan bawah. Hal seperti ini yang sangat mendukung pelapisan di dalam masyarakat. 

            Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi hal utama dalam pembentukkan lapisan pada masyarakat adalah status ekonominya. Semakin tinggi nilai ekonomi yang dimiliki oleh seseorang maka semakin tinggi juga derajatnya, begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu, saran saya agar tidak terjadi kesenjangan sosial di dalam masyarakat adalah kita sebagai warga Negara yang baik harus saling tolong menolong terhadap sesama, berperilaku baik, dan tidak memandang rendah orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar