Senin, 05 Mei 2014

Manusia dan Harapan



BAB I
PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
Kehidupan dipenuhi dengan Harapan. Seseorang dapat hidup karena adanya harapan. Segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang pastinya didasari dari harapannya masing-masing. Tidak ada harapan, maka tidak melakukan apapun. Adanya harapan dapat meningkatkan semangat hidup. Semua ini ditandai dari orang-orang yang tidak semangat hidup atau putus asa, seperti orang-orang yang bunuh diri, itu semua disebabkan karena tidak ada lagi harapan baginya.  Tidak semua orang harapan itu penting bagi dirinya. Seperti orang-orang yang bunuh diri tersebut. Mereka menganggap bahwa dirinya sudah tidak memiliki harapan. Padahal tidak. Dia hanya tidak mengerti bagaimana cara untuk mewujudkan harapan yang dimilikinya. Untuk itu, dalam makalah ini saya akan membahas lebih luas lagi mengenai Harapan.

2.      TUJUAN PENULISAN
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ilmu budaya dasar. Selain itu saya juga ingin menambah wawasan serta memberikan informasi bagi masyarakat umum yang membacanya. Diharapkan dengan membacanya, masyarakat dapat mengerti lebih dalam lagi mengenai harapan.

3.      RUMUSAN MASALAH
A.      Pengertian Harapan
B.      Sebab-sebab Manusia mempunyai Harapan
C.      Kepercayaan



BAB II
PEMBAHASAN
A.                 PENGERTIAN HARAPAN
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.  Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.

B.                  SEBAB-SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
1.      Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.

2.      Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani, misalnya makan, minum, pakaian, dan rumah. Sedangkan kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan, hiburan dan ketenangan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir. Dan dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  
         Sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia, yaitu :
1.      Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
2.      Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
3.      Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love)
4.      Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status)
5.      Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization)
C.                  KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :

a.      Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b.      Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.

c.       Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.

d.      Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.




BAB III
KESIMPULAN
            Setiap orang pasti memiliki harapan dalam hidupnya. Semua orang pasti sangat ingin untuk mewujudkan semua harapannya. Harapan dapat diwujudkan dengan kepercayaan. Kita harus percaya bahwa kita dapat melakukan sesuatu yang dapat mewujudkan harapannya. Terus berusaha dan yakin bahwa harapan dapat kita wujudkan disertai dengan berdoa kepada TYME.
Hubungan Manusia dengan harapan sangatlah erat. Tidak ada harapan di dunia ini maka tidak ada kehidupan. Apapun yang dilakukan, diusahakan oleh setiap orang didasari dari harapan yang dimilikinya. Semua orang melakukan atau mengusahakan sesuatu sesuai dengan harapannya. Namun, tidak sedikit orang yang tidak dapat mewujudkan harapannya. Tidak semua yang terjadi di dunia ini sesuai dengan harapan bagi setiap orang. Namun jangan karena hal tersebut kita malah tidak memiliki harapan lagi. Karena semua yang terjadi di dunia ini pastinya sudah diatur oleh TYME dan hanya Tuhanlah yang tahu mana yang terbaik untuk kita semua.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar