Manusia dan Harapan
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Kehidupan dipenuhi dengan Harapan.
Seseorang dapat hidup karena adanya harapan. Segala sesuatu yang dilakukan oleh
seseorang pastinya didasari dari harapannya masing-masing. Tidak ada harapan,
maka tidak melakukan apapun. Adanya harapan dapat meningkatkan semangat hidup.
Semua ini ditandai dari orang-orang yang tidak semangat hidup atau putus asa,
seperti orang-orang yang bunuh diri, itu semua disebabkan karena tidak ada lagi
harapan baginya. Tidak semua orang
harapan itu penting bagi dirinya. Seperti orang-orang yang bunuh diri tersebut.
Mereka menganggap bahwa dirinya sudah tidak memiliki harapan. Padahal tidak.
Dia hanya tidak mengerti bagaimana cara untuk mewujudkan harapan yang
dimilikinya. Untuk itu, dalam makalah ini saya akan membahas lebih luas lagi
mengenai Harapan.
2. TUJUAN
PENULISAN
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas ilmu budaya dasar. Selain itu saya juga ingin menambah
wawasan serta memberikan informasi bagi masyarakat umum yang membacanya.
Diharapkan dengan membacanya, masyarakat dapat mengerti lebih dalam lagi
mengenai harapan.
3. RUMUSAN
MASALAH
A.
Pengertian
Harapan
B.
Sebab-sebab
Manusia mempunyai Harapan
C.
Kepercayaan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN HARAPAN
Harapan atau asa adalah bentuk dasar
dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu
kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan
berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan
dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada
seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan
harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau
berusaha.
Beberapa
pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir
positif" yang merupakan salah satu cara terapi/
proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran
negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat
lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak
memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut
menjadi nyata sangatlah kecil.
B.
SEBAB-SEBAB
MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
1.
Dorongan Kodrat
Kodrat
adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri
manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan
manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa,
bergembira dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton pertunjukan
lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa
terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak
gagal, justru sedihlah mereka. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai
harapan.
2.
Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah
menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani
dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani, misalnya makan, minum, pakaian, dan
rumah. Sedangkan kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan, kepuasan,
keberhasilan, hiburan dan ketenangan.
Untuk
memenuhi semua kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan
fisik maupun kemampuan berpikir. Dan dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, karena pada hakekatnya
harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow
mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi macam. Lima macam kebutuhan itu
merupakan lima harapan manusia, yaitu :
1. Harapan
untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
2. Harapan
untuk memperoleh keamanan (safety)
3. Harapan
untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and
love)
4. Harapan
untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status)
5. Harapan
untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization)
C.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.
Ada
jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan
sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang
didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam
agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan
Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
a.
Kepercayaan Pada Diri
Sendiri
Kepercayaan kepada
diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri
pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Kepercayaan Kepada Orang
Lain
Kepercayaan kepada
orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap
kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena
ucapannya”.
c.
Kepercayaan Kepada
Pemerintah
Pandangan demokratis
mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah
negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya
dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang
ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak
adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya
kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis
atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber
kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada
negara dan pemerintah.
d.
Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada
Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan
dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting
karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya.
Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh
karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia
harus percaya kepada Tuhan.
BAB III
KESIMPULAN
Setiap orang pasti memiliki harapan
dalam hidupnya. Semua orang pasti sangat ingin untuk mewujudkan semua
harapannya. Harapan dapat diwujudkan dengan kepercayaan. Kita harus percaya
bahwa kita dapat melakukan sesuatu yang dapat mewujudkan harapannya. Terus
berusaha dan yakin bahwa harapan dapat kita wujudkan disertai dengan berdoa
kepada TYME.
Hubungan
Manusia dengan harapan sangatlah erat. Tidak ada harapan di dunia ini maka
tidak ada kehidupan. Apapun yang dilakukan, diusahakan oleh setiap orang
didasari dari harapan yang dimilikinya. Semua orang melakukan atau mengusahakan
sesuatu sesuai dengan harapannya. Namun, tidak sedikit orang yang tidak dapat
mewujudkan harapannya. Tidak semua yang terjadi di dunia ini sesuai dengan
harapan bagi setiap orang. Namun jangan karena hal tersebut kita malah tidak
memiliki harapan lagi. Karena semua yang terjadi di dunia ini pastinya sudah
diatur oleh TYME dan hanya Tuhanlah yang tahu mana yang terbaik untuk kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar